Hallo kaum Sange dan kaum Lendir Situs Cerita sex menyajikan
informasi
pornografi berupa cerita dewasa, cerita sex panas, tante girang, cerita
sedarah, cerita panas. cerita bokep, cerita sex tante, cerita sex
pembantu, cerita sex hot, cerita sex abg, cerita sex mama, cerita sex
remaja, cerita sex janda, cerita sex smp sma, cerita pesta sex, cerita
sex istri, cerita sex tetangga semuanya lengkap
Baca Juga > Cerita Sex di Tengah Taman
Dari cerita istriku, kuketahui bahwa
sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk
menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri
tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari
Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri
seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu
berhubungan dengan hubungan suami istri.
Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar,
tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya
kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana
keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan
sangat menggairahkan.
Disamping sebagai seorang wiraswasta,
tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan
perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat,
akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih
memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM
yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi
pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk
menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan
seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Pada suatu hari istriku berkata bahwa
komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera
memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan
lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan
katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk
memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.
Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.
“besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.
Keesokan harinya sebelum aku ke rumah
tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran
kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
Ternyata sistem operasi komputer
tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal
kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti
pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat
pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk
masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang
tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan
sekitarnya.
Setelah perbaikan sistem operasi
komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer
untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik.
Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya
kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris
sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan
zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu aku
memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat
beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang
telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi,
merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat
suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di
tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman
penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami
istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering
kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan
akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur
kecapaian.
Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini
semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu,
terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang.
Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :
“Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo
pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya
suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku cerita padaku
bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat
istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri
tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum
ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan
sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku menjadi
tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana
caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu
taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab
dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk
berbicara bebas dengannya.
Akhirnya aku punya ide untuk
mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang
telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut
aku simpan di CD.
Pada malam hari ketika istriku sudah
tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP
istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru
kubeli siang tadi
“Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan
ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD
berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku
memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang
menelepon.
Aku mengintip dari dalam rumahku, tak
lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar
dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian
melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun,
lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan
dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
Kira-kira setengah jam kemudian, HP-ku
bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku.
Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti
orang yang sangat marah tapi tak berdaya
“Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
“Saya hanyalah seorang penggemar berat
ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat
menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku
santai.
“Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat
“Akan saya perbanyak CD ini dan akan
saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke
internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih
dengan nada santai dan kalem.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku
“Lalu apa..?” susulnya
“Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan
kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman
tersebut..” jawabku mengancam
“jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon….
Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang
sangat berat dan pasrah karena kalah
“Baiklah…, sekarang ibu harus membuka
pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak
ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat pintu depan
terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia
telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa
yang akan terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku keluar
rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu
depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan
deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali
serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget
dan marah
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
“Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
“Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
“Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
Dia duduk mematung di pinggir tempat
tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan
badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata
“Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam
ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia
diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
Tangan kananku memeluknya dari belakang.
Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh
betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk
menciumnya
Dia diam saja mematung, bahkan badannya
terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya
yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai
bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan
mata.
Tanganku membuka jilbab lebar yang ia
kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan
leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik
dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang
tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan
seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada
reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti
sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada
dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat
dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus
yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih
menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut
terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang
benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
Cerita Lainnya: Tanteku Mengajak Pesta Seks Dengan Ku
Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya
dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup
baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan
menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya.
Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan
akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu
aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian
puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan
bibir dan lidahku..
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
Tapi segera diam kembali setelah dia
menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan
batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan
melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini
tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap
sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa
terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak
dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat menikmati
rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon,
sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh
menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas
rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan
rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan
meremas buah dadanya yang indah.
Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi
lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan,
walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya
agar tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.
Kedua tangannya mencengkram kasur dengan
sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa
dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan baju longgarnya
dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu
yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang
hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu
kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan….
Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan
gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang
melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua
paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk
mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara
bergantian.
Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Bibir dan lidahku, lalu naik keatas
kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan.
Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan
halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….
”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu
“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan
Kusibakkan bibir vagina yang menutupi
liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah
berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya
semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan
tertahan.
“Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
Jempol tangan kananku tak diam,
kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin
menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah
tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam
memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya
dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil
melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang
bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting,
pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta
kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .
Lalu beberapa detik kemudian pantatnya
berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan
melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
Dan setelah itu badannya terhempas ke
kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan
jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan
nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari
sprint 100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.
Aku berdiri dipinggir kasur,
kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan
orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
“Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
Dia hanya diam dan membuang muka, tapi
dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan
padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian
yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat
tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu malu….,
nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh
Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah
mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu
dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang
dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah
dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
Rupanya kata-kataku mempengaruhi
pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas
dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu
berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang
mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas dan
menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok
penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat
sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya
yang berada di bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang montok lalu
kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan
cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak kupedulikan erangannya, aku terus
menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku
kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin
menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan
penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan
sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada
penisku semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku takut. Bahwa pertahannanku akan
bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas
dan cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
Tak kupedulikan permintaannya, aku
semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya
menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan
badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang
sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah,
lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
Blessshh….Penisku mulai memasuki liang
vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan
kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai
turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang
sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala
sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang
orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu
terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan
selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan
dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan
nikmat yang tak terperi
Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya
istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih
tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah
dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan
pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku
dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku,
mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan
sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas
panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi
konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat
mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan
kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku
melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri
tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata
“Sudah sangat lama ..aku tak merasakan
sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil
mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.
Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan
telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih
tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua
tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang
menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya.
Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap
sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi
kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun
mulai mendengus nikmat
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat gerakanku ini, membangkitkan
kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan
ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya
pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih
kenikmatan yang lebih.
Dia kembali memompakan tubuhnya diatas
tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan
nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu
terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan
selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan
dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak
menahan nikmat.
Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku,
mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan
sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas
panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi
konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat
mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan
kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku
melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri
tetanggaku ini.
Cerita Lainnya: Kegilaan dan Obsesi Pada Penis Muda
“ohh….” Keluhku.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di
atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk
yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak
bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya disamping
tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia
berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas
“Pak …aku sangat lelah… namun sangat
puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot
oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki
istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang
jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau
seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena
buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum mencapai puncak, tidak
ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah,
maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada
indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang
menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh
nafsu.
Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan
tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan
liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk
segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu
kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan
Blessh…., penisku kembali menjelajahi
liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan
“ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar
lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu
memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan
berirama.
Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..
“Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku makin lama makin cepat dan
keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari
beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian pula dengan gerakan pinggulnya
semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi
beradunya selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai meracau..
”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras
“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
Dan akhirnya secara bersamaan kami
menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan
badannya melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan …cret…cret…cret sperma kentalku
terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku
ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam
liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak
terlukiskan nikmatnya.
Lalu badanku ambruk jatuh menimpa
tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya.
Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan
orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis
berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah
“Baru kali ini aku dapat merasakan
berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali
persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan
tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.
Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu
senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu
mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…
Kuperhatikan jam dinding sudah
menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka
aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita
bisa mengulanginya lain waktu ?”
“Tentu…Pak, bahkan malah aku yang
meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi
dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.
Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya
kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar
berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi
isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah
melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada
orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku
keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di
bibirku sambil berbisik
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku
yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia
dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan
kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu menyempatkan
diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu
berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan
berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap
tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar
panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia
bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang
meraih nikmat.
Ada kejadian mendebarkan yang pernah
kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang
kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur.
Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil
pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi
tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati
tubuhnya.
Pada saat aku duduk di ruang tamu,
kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu.
Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah
aku. Lalu dia bertanya
“Ada Ibu , Pak ?”
“Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.
“Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya
sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan
bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
“Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
Diapun masuk dan duduk di kursi tamu
yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka,
akupun bertanya padanya
“Ada perlu apa, ke Ibu ?”
“Biasalah… Pak, keperluan perempuan…,
saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena
hari ini suami saya pulang…”
“Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”
“Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.
“Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.
Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata
“Ihh, nekad..!”
“Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas
“Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga
tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan
sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai
tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
“Kita main disini saja, di ruang tamu,
sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan
biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.
Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan
pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan
masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi
sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
“Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
“’Ngga lah… asal kitanya jangan
bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut
ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya
dengan nafsu yang membara.
Nampaknya gairah nafsu berahi sudah
menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan
bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin
rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang
oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam
menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku
sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
Nafas kami berdua semakin
tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang
menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup
keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi
bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan
melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.
Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD
yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang
ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku
mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu
gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah.
Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak
menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan
nikmatnya tak keluar.
Lalu jempol memutar dan menekan
klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin
rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya
semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
Sementara jempolku memberikan rangsangan
kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor
menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya
bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga
melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina
sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat,
kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya
melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat
dia tahan
“Uuhhhhh……”
Jempolku terus menekan dan memutar
klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong
liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya
melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..
”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa
seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan
kedutan-kedutan yang keras dan cepat.
Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.
Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit
yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish
dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
Aku mencabut jariku dari liang vaginanya
yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup
dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang
basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku
nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan
kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan
yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang
menempel.
Di dalam kelelahannya, tetanggaku
memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku
dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku.
Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya.
Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan
mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD
yang kukenakan.
Cerita Lainnya: Kisah Sex Ku
Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan
Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan
nikmat..”Uhhh…”.
Jilatannya begitu lincah bergairah dan
membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga
kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu
yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh
gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang
tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu
“Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.
Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.
Dengan lincahnya, tetanggaku terus
mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang
dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis
dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan
kenikmatan oral pada diriku.
Penisku yang berada dalam genggaman
tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu
tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat
disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering
terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan
bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini
dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.
Gerakan oralnya semakin bevariasi
membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku
belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin
tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.
Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya
sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat
basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian
melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam
saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri
membelakangiku.
Aku tahu apa yang dilakukannya.
Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung
menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke
pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang
menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.
Istri tetaggaku berdiri mengangkangi
pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah baju
longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar
tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati
selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya
yang sangat basah. Lalu….
Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan
pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya
demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang
vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati
nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.
“Uhhh…..”
Gerakan penerobosan itu terhenti ketika
pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang
penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya,
kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap
kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh
vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut
memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada
seluruh permukaan kepala dan batang penisku.
Secara perlahan pinggulnya berputar agar
batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan
semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin
bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan
maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh
mesin penggilingan nikmat.
Semakin lama gerakannya semakin cepat,
dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya
melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat
kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan
dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta
kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.
Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup
rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya
ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya
terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan
jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan
menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan
orgasme yang baru digapainya.
Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan
dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak
keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding
vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar
ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku
menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya
terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.
Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan
gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku
dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama
kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang
terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari
dinding vaginanya pada batang penisku.
Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam
posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap
pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai
lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai
beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan
pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar
baju longgarnya.
Setelah kurasakan tenaganya terkumpul,
kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan
agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat
ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan
punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas
sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya
dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi dogy style sambil
berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah
pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih
bulat menggairahkan.
Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku
agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya
dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku
semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan
penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk
menerima hentakan dan dorongan pinggulku.
Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh
pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan
memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan
yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin
liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali
tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat
kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia
mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati
sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati
cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.
Setelah kedutan dan cengkraman dinding
vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah
beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas
sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia
mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.
Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.
“Uuhhhhhhh………”
Pada saat itu, aku merasa orgasme akan
menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan
kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku
kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang
basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala
penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku
hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila
aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak
terkendali.
Beberapa saat sebelum aku meraih puncak
orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang
ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa
takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan
spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt…….
Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat
jatung ini serasa mau copot.
Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku
yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes
sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan
penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik
sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah
oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa
dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara
tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak
mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang
membanjir.
Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.
“Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.
“Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …,
saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah
akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong
dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….
“Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti
“Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula
“Harus siap-siap dong…., biar asyik !”
goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia
menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah
oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh
keringat.
Baca Juga > Cerita Sex Mulus Nya Tubuh Tante Ku
“Betul.., Bu ! Akan turun hujan
barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang
tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.
Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu
dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar
biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan
istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata
“Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu
kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil
menunjuk bagian depan celanaku.
“Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.
Kejadian itu betul-betul mendebarkan,
namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya,
apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh
sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta
dengan tetanggaku.Aku adalah seorang karyawan yang bekerja
di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk
jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6
tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD.
Di depan rumahku tinggallah pasangan
muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang
diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore.
Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan
istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.
Dari cerita yang pernah mereka ucapkan,
dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah
sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu
menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar
yang panjang sampai ke mata kaki.
Baca Juga >Cerita Sex Bertemu Teman SMAOktober 07, 2019
Dari cerita istriku, kuketahui bahwa
sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk
menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri
tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari
Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri
seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu
berhubungan dengan hubungan suami istri.
Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar,
tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya
kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana
keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan
sangat menggairahkan.
Disamping sebagai seorang wiraswasta,
tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan
perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat,
akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih
memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM
yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi
pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk
menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan
seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Pada suatu hari istriku berkata bahwa
komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera
memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan
lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan
katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk
memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.
Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.
“besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.
Keesokan harinya sebelum aku ke rumah
tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran
kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
Ternyata sistem operasi komputer
tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal
kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti
pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat
pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk
masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang
tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan
sekitarnya.
Setelah perbaikan sistem operasi
komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer
untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik.
Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya
kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris
sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan
zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu aku
memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat
beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang
telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi,
merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat
suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di
tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman
penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami
istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering
kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan
akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur
kecapaian.
Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini
semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu,
terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang.
Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :
“Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo
pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya
suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku cerita padaku
bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat
istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri
tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum
ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan
sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku menjadi
tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana
caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu
taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab
dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk
berbicara bebas dengannya.
Akhirnya aku punya ide untuk
mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang
telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut
aku simpan di CD.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku
“Lalu apa..?” susulnya
“Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan
kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman
tersebut..” jawabku mengancam
“jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon….
Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang
sangat berat dan pasrah karena kalah
“Baiklah…, sekarang ibu harus membuka
pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak
ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat pintu depan
terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia
telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa
yang akan terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku keluar
rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu
depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan
deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali
serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget
dan marah
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
“Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
“Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
“Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
Dia duduk mematung di pinggir tempat
tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan
badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata
“Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam
ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia
diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
Tangan kananku memeluknya dari belakang.
Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh
betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk
menciumnya
Dia diam saja mematung, bahkan badannya
terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya
yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai
bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan
mata.
Tanganku membuka jilbab lebar yang ia
kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan
leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik
dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang
tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan
seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada
reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti
sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada
dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat
dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus
yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih
menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut
terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang
benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
Cerita Lainnya: Tanteku Mengajak Pesta Seks Dengan Ku
Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya
dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup
baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan
menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya.
Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan
akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu
aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian
puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan
bibir dan lidahku..
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
Tapi segera diam kembali setelah dia
menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan
batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan
melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini
tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap
sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa
terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak
dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat menikmati
rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon,
sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh
menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas
rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan
rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan
meremas buah dadanya yang indah.
Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi
lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan,
walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya
agar tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.
Kedua tangannya mencengkram kasur dengan
sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa
dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan baju longgarnya
dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu
yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang
hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu
kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan….
Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan
gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang
melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua
paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk
mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara
bergantian.
Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Bibir dan lidahku, lalu naik keatas
kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan.
Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan
halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….
”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu
“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan
Kusibakkan bibir vagina yang menutupi
liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah
berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya
semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan
tertahan.
“Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
Jempol tangan kananku tak diam,
kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin
menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah
tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam
memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya
dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil
melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang
bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting,
pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta
kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .
Lalu beberapa detik kemudian pantatnya
berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan
melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
Dan setelah itu badannya terhempas ke
kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan
jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan
nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari
sprint 100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.
Aku berdiri dipinggir kasur,
kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan
orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
“Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
Dia hanya diam dan membuang muka, tapi
dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan
padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian
yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat
tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu malu….,
nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh
Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah
mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu
dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang
dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah
dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
Rupanya kata-kataku mempengaruhi
pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas
dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu
berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang
mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas dan
menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok
penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat
sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya
yang berada di bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang montok lalu
kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan
cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak kupedulikan erangannya, aku terus
menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku
kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin
menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan
penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan
sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada
penisku semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku takut. Bahwa pertahannanku akan
bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas
dan cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
Tak kupedulikan permintaannya, aku
semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya
menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan
badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang
sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah,
lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
Blessshh….Penisku mulai memasuki liang
vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan
kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai
turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang
sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala
sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang
orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu
terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan
selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan
dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan
nikmat yang tak terperi
Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya
istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih
tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah
dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan
pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku
dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku,
mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan
sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas
panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi
konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat
mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan
kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku
melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri
tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata
“Sudah sangat lama ..aku tak merasakan
sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil
mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.
Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan
telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih
tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua
tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang
menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya.
Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap
sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi
kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun
mulai mendengus nikmat
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat gerakanku ini, membangkitkan
kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan
ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya
pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih
kenikmatan yang lebih.
Dia kembali memompakan tubuhnya diatas
tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan
nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu
terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan
selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan
dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak
menahan nikmat.
Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku,
mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan
sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas
panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi
konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat
mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan
kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku
melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri
tetanggaku ini.
Cerita Lainnya: Kegilaan dan Obsesi Pada Penis Muda
“ohh….” Keluhku.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di
atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk
yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak
bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya disamping
tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia
berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas
“Pak …aku sangat lelah… namun sangat
puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot
oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki
istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang
jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau
seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena
buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum mencapai puncak, tidak
ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah,
maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada
indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang
menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh
nafsu.
Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan
tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan
liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk
segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu
kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan
Blessh…., penisku kembali menjelajahi
liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan
“ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar
lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu
memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan
berirama.
Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..
“Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku makin lama makin cepat dan
keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari
beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian pula dengan gerakan pinggulnya
semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi
beradunya selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai meracau..
”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras
“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
Dan akhirnya secara bersamaan kami
menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan
badannya melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan …cret…cret…cret sperma kentalku
terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku
ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam
liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak
terlukiskan nikmatnya.
Lalu badanku ambruk jatuh menimpa
tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya.
Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan
orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis
berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah
“Baru kali ini aku dapat merasakan
berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali
persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan
tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.
Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu
senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu
mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…
Kuperhatikan jam dinding sudah
menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka
aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita
bisa mengulanginya lain waktu ?
”
“Tentu…Pak, bahkan malah aku yang
meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi
dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.
Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya
kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar
berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi
isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah
melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada
orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku
keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di
bibirku sambil berbisik
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku
yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia
dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan
kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu menyempatkan
diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu
berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan
berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap
tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar
panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia
bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang
meraih nikmat.
Ada kejadian mendebarkan yang pernah
kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang
kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur.
Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil
pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi
tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati
tubuhnya.
Pada saat aku duduk di ruang tamu,
kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu.
Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah
aku. Lalu dia bertanya
“Ada Ibu , Pak ?”
“Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.
“Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya
sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan
bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
“Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
Diapun masuk dan duduk di kursi tamu
yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka,
akupun bertanya padanya
“Ada perlu apa, ke Ibu ?”
“Biasalah… Pak, keperluan perempuan…,
saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena
hari ini suami saya pulang…”
“Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”
“Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.
“Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.
Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata
“Ihh, nekad..!”
“Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas
“Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga
tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan
sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai
tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
“Kita main disini saja, di ruang tamu,
sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan
biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.
Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan
pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan
masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi
sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
“Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
“’Ngga lah… asal kitanya jangan
bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut
ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya
dengan nafsu yang membara.
Nampaknya gairah nafsu berahi sudah
menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan
bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin
rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang
oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam
menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku
sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
Nafas kami berdua semakin
tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang
menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup
keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi
bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan
melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.
Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD
yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang
ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku
mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu
gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah.
Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak
menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan
nikmatnya tak keluar.
Lalu jempol memutar dan menekan
klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin
rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya
semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
Sementara jempolku memberikan rangsangan
kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor
menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya
bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga
melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina
sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat,
kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya
melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat
dia tahan
“Uuhhhhh……”
Jempolku terus menekan dan memutar
klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong
liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya
melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..
”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa
seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan
kedutan-kedutan yang keras dan cepat.
Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.
Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit
yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish
dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
Aku mencabut jariku dari liang vaginanya
yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup
dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang
basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku
nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan
kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan
yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang
menempel.
Di dalam kelelahannya, tetanggaku
memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku
dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku.
Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya.
Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan
mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD
yang kukenakan.
Cerita Lainnya: Kisah Sex Ku
Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan
Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan
nikmat..”Uhhh…”.
Jilatannya begitu lincah bergairah dan
membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga
kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu
yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh
gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang
tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu
“Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.
Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.
Dengan lincahnya, tetanggaku terus
mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang
dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis
dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan
kenikmatan oral pada diriku.
Penisku yang berada dalam genggaman
tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu
tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat
disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering
terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan
bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini
dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.
Gerakan oralnya semakin bevariasi
membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku
belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin
tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.
Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya
sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat
basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian
melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam
saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri
membelakangiku.
Aku tahu apa yang dilakukannya.
Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung
menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke
pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang
menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.
Istri tetaggaku berdiri mengangkangi
pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah baju
longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar
tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati
selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya
yang sangat basah. Lalu….
Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan
pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya
demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang
vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati
nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.
“Uhhh…..”
Gerakan penerobosan itu terhenti ketika
pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang
penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya,
kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap
kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh
vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut
memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada
seluruh permukaan kepala dan batang penisku.
Secara perlahan pinggulnya berputar agar
batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan
semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin
bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan
maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh
mesin penggilingan nikmat.
Semakin lama gerakannya semakin cepat,
dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya
melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat
kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan
dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta
kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.
Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup
rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya
ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya
terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan
jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan
menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan
orgasme yang baru digapainya.
Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan
dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak
keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding
vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar
ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku
menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya
terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.
Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan
gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku
dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama
kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang
terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari
dinding vaginanya pada batang penisku.
Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam
posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap
pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai
lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai
beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan
pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar
baju longgarnya.
Setelah kurasakan tenaganya terkumpul,
kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan
agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat
ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan
punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas
sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya
dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi dogy style sambil
berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah
pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih
bulat menggairahkan.
Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku
agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya
dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku
semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan
penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk
menerima hentakan dan dorongan pinggulku.
Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh
pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan
memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan
yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin
liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali
tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat
kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia
mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati
sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati
cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.
Setelah kedutan dan cengkraman dinding
vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah
beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas
sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia
mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.
Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.
“Uuhhhhhhh………”
Pada saat itu, aku merasa orgasme akan
menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan
kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku
kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang
basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala
penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku
hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila
aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak
terkendali.
Beberapa saat sebelum aku meraih puncak
orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang
ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa
takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan
spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt…….
Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat
jatung ini serasa mau copot.
Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku
yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes
sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan
penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik
sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah
oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa
dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara
tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak
mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang
membanjir.
Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.
“Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.
“Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …,
saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah
akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong
dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….
“Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti
“Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula
“Harus siap-siap dong…., biar asyik !”
goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia
menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah
oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh
keringat.
Baca Juga > Cerita Sex ABG Ananda Namanya
“Betul.., Bu ! Akan turun hujan
barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang
tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.
Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu
dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar
biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan
istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata
“Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu
kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil
menunjuk bagian depan celanaku.
“Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.
Kejadian itu betul-betul mendebarkan,
namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya,
apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh
sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta
dengan tetanggaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar