Sekarang kita bahas cerita tentang Cerita Sex Perjalanan Nikmatku
Jean, adik perempuan mamanya, tiba di rumah Sabtu pagi.
“Hallo Sweety,” dia berkata. Rick tidak marah, ini memang nama julukan yang dia berikan ketika Rick dilahirkan. Tantenya berpikir bahwa nama julukan tersebut sangat cute Mereka sangat dekat melebihi hubungan keponakan dan tante, dengan gayanya berpikir seperti anak muda, dia bisa menyesuaikan diri untuk dapat lebih memperhatikannya Rick
“Hallo Sweety,” dia berkata. Rick tidak marah, ini memang nama julukan yang dia berikan ketika Rick dilahirkan. Tantenya berpikir bahwa nama julukan tersebut sangat cute Mereka sangat dekat melebihi hubungan keponakan dan tante, dengan gayanya berpikir seperti anak muda, dia bisa menyesuaikan diri untuk dapat lebih memperhatikannya Rick
“Hallo Jean,” mamanya dan ia berkata bersamaan. “Ada apa?” mamanya menambahkan.
“Tidakkah kalian berdua ingat? Kalian
berjanji untuk membantuku untuk memindahkan beberapa mebel dari gudang
di tanah pertanian kakek? Apakah kamu juga lupa Terri?”
“Oh, aku benar-benar lupa sama sekali,
tetapi tidak jadi soal sebab semua sudah di tata di balik kamar tidur.”
Dia beralih ke putra nya. “Dapatkah kamu menolong Rick?”
“Yah,” Rick berkata. “Aku tidak
mempunyai rencana apapun hari ini. Tod keluar kota dan Jeff sedang
sakit, jadi aku tidak masalah”
Baca Juga > Cerita Sex Ngentot Mila Nungging
Seperti apa yang dikatakan oleh Rick,
banyak pekerjaan yang harus dilakukan, memuat tempat tidur, peti dan
kotak-kotak dari rumah tantenya lalu memuatnya ke dalam pickup. Akhirnya
setelah dua jam mereka adalah siap untuk pergi. Rick menutup muatan,
karena kelihatannya mau hujan dan bahkan mereka harus memindahkan
beberapa kotak-kotak di dalam kabin truck untuk memberikan tempat duduk
buat Jean.
“Kamu sepertinya terpaksa duduk di pangkuan Rick,” Jean berkata kepada Terri, “Disini tidak ada cukup tempat untuk duduk.”
“Apa tidak masalah Rick?” mamanya berkata.
“Well, Selama berat mama tidak ada satu ton, dan membebani salah satu sisi dari truk,” Rick berkata sambil tertawa.
Walaupun mamanya telah berusia 36 tahun,
tetapi tubuhnya masih seperti anak-anak SMU, dengan tubuhnya yang masih
kencang dan seksi, buah dadanya yang masih membulat sempurna, dan
puting susunya yang mungil, serta pantatnya yang padat berisi. Tetapi
mama tidak pernah menyombongkan keseksian yang dimilikinya.
Ia mulai memanjat ke dalam dan menempatkan duduk di pangkuan anaknya.
Mama hanya mengenakan sebuah pakaian
musim panas yang tipis dan Rick dapat melihat, mamanya hanya memakai
sebuah celana dalam kecil bergaris dan kutang di bawah pakaian luarnya.
Rick merasakan panas dari tubuh nya mengalir ke batang penisnya. Rick
kembali memusatkan pikiran pada jalan di depannya. Jean mulai bergerak
meninggalkan tempat semula, dan tak lama kemudian mereka sudah ada di
jalan utama menuju ke kebun, dua puluh mil jauhnya.
Jalan tersebut sedang diperbaiki, lebih
dari 5 mil, dan truck tersebut mulai berguncang dan begoyang karena
melewati gundukan-gundukan tanah di jalanan yang belum terselesaikan.
Jean dan mamanya mengobrol tentang
hal-hal yang berbau wanita, membiarkan Rick dengan lamunannya sendiri.
Pada suatu saat Rick menyadari kalau goncangan itu mulai mempengaruhi,
pantat mamanya terasa menggesek-gesek hangat di selakangannya, tanpa
sadar penisnya mulai berereksi. Ia merasakan panas dingin ketika
penisnya bereaksi. Rick mencoba untuk mengalihkan pikirannya dengan
hal-hal lain, tetapi semakin banyak ia mencoba memikirkan hal-hal lain,
semakin banyak ia merasakan ereksinya. Secara berangsur-angsur, penisnya
menjadi lebih lebih keras dan berereksi penuh, padahal mamanya sedang
berada di pangkuannya. Gesekan-gesekan pantat mamanya menjadikan
penisnya semakin kaku seperti besi baja. Ia bisa merasakan celah
diantara kaki-kaki miliknya mamanya, dan akhirnya, dia dapat merasakan
belahan vagina mamanya dibalik celana dalam itu.
Tidak mungkin kalau mamanya belum merasakan keganjilan pada penis Rick,
tetapi mama hanya diam dan tidak ada gerakan yang mengindikasikan dia
merasakan hal itu. Memang, Terri pada mulanya mengabaikan apa yang
terjadi pada penis anaknya, Lalu dengan spontan dia menyesuaikan
gerakan, hingga penis anaknya berada tepat di vaginanya. Pada
permulaannya, dia tidak berpikir bahwa anaknya akan dapat mangalami
ereksi ketika dia duduk dipangkuannya. Terri hampir saja tertawa
nyaring. Goyangan tersebut membuat celana dalamnya tersingkap, hingga
tanpa sengaja vaginanya tidak terlindungi lagi oleh celana dalamnya.
Lalu suatu benturan mendadak menggesek penis Rick di belahan vaginanya.
Satu menit kemudian, berpikir tentang
yang barusan terjadi, Terri mengetahui bahwa secara teknis, untuk
sekejap , penis anaknya tadi sempat masuk di dalam vaginanya. Benar,
walaupun hanya ujungnya saja, dan masih tertutup oleh kain celana tipis,
tetapi apa bedanya dengan penis yang terbungkus kondom? Gambaran erotis
itu semakin membuat vaginanya makin basah.
Sama sekali belum pernah terlintas
dipikirannya untuk menjadikan anaknya sendiri sebagai pasangan
seksualnya, perkawinan dengan suaminya telah membuat ia bahagia,
walaupun 3 bulan yang lalu ayah Rick telah divonis oleh dokter terkena
serangan Stroke, dan harus berhenti berhubungan seksual selama 6 bulan,
tetapi ia sama sekali tidak keberatan.Jari-jari suaminya dan dengan
bantuan vibrator telah membantu dia mengatasi nafsu birahinya.
Satu lonjakan kendaraan, membuat penis
Rick kembali membelah bibir vaginanya secara perlahan, menyadarkan dia
kembali. Terri berusaha untuk merapatkan kedua pantatnya, untuk menutup
belahan vaginanya, tetapi tindakan itu semakin berefek kebalikannya.
Mengingatkan dia bahwa penis anaknya rick, yang kini sudah berusia 18
tahun, semakin menggosok belahan bibiir vaginanya.
Terri sesaat tergoda untuk membiarkan
penis anaknya memasui liang vaginanya. Sesaat dia merasakan kemarahan di
dirinya sendiri, kenapa Rick seakan-akan sengaja melakukan itu.
Walaupun dalam hatinya dia juga mengharapkan hal tersebut.
Semenit kemudian truck mulai berbelok
memasuki lahan pertanian mereka. terri menghela nafas penuh kelegaan.
Berhasil menghidari sutu perbuatan yang bisa menghancurkan kehidupan
mereka kelak.
Jalan itu ternyata juga semakin buruk
keadaannya. Kendaraan bergoncang ke kiri dan ke kanan menghindari
beberapa lubang. Sesaat, gesekan antara kedua selakangan ibu dan anak
itu membuat Rick semakin panas dingin. Walaupun belum disebut
berhubungan intim, tetapi dia merasakan gesekan-gesekan tersebut hampir
membuat dia ber-ejakulasi. Sesaat sebelum itu terjadi, truck ternyata
sudah berhenti di lahan pertanian.
“Nah, itu dia” Jean berkata, “Tidak begitu buruk kan?”
“Aku rasa itu sempurna” mamanya berkata.
Dia memutar pinggulnya lalu bergeser diatas batang penis Rick yang
masih mengeras, lalu bergeser ke samping dan meloncat ke bawah. Gerakan
tersebut membuat pakaiannya bagian bawah tersingkap keastas sehingga
celana dalam mamanya terlihat.
“Aku rasa Rick masih berpikir tentang hal lain.” Dia berkata begitu sambil mengedipkan mata ke anaknya
Rick tidak mempercayai apa yang didengar dari bibir mamanya.
“Ah tidak, aku setuju denganmu ma, ini sangat sempurna” ia berkata.
“Bagus kalau begitu” Jean berkata. “Ayo masuk dan bertanya kepada ayah dimana barang-barang ini dimasukkan.”
“Rick” mamanya berkata, “Kenapa kamu
tidak menunggu disini saja sambil membuka penutup lalu menurunkan
beberapa barang?” Matanya melirik ke selakangan Rick dan kembali ke muka
nya. Muka Rick kontan memerah, ketika dia menyadari betapa sulitnya
menyembunyikan penisnya yang masih berereksi di dalam calana pendek itu.
“Setujui, aku akan mengurusnya” ia tersipumelanggar.com/.com
Dia tersenyum dan berjalan mengelilingi
truk itu untuk bergabung dengan Jean diperjalanannya menuju ke dalam
rumah. Dua puluh menit kemudian, muatan itu sudah ada didalam rumah, dan
mereka sudah siap untuk memulai membongkarnya. Tetapi seperti biasanya
ketika mereka mengunjungi nenek, dia mendesak mereka membawa beberapa
buah kalengan, sehingga mereka mendapatkan dengan tiga karton yang besar
penuh. Sama seperti mereka sedang memuat barang-barang tadi, hujan
mulai turun.
Kakek mengusulkan kita menaruhnya di
kabin truk itu agar kotak karton tidak basah, maka seperti tadi,
kotak-kotak tersebut akhirnya ditaruh tepat dipertengahan tempat duduk
truk dan Terri harus berada pangkuan Rick lagi.
Belum begitu lama, di dalam perjalanan,
penis Rick kembali ereksi penuh dan menggosok-gosok belahan vaginanya.
Ada keraguan kecil di dirinya ketika secara tidak sengaja penis anaknya
yang masih berada di dalam celana, kembali menggosok-gosok klitorisnya
setiap kali truk itu bergoncang melalui jalan berlubang.
Sebenarnya, Teri tanpa sengaja menggeser
posisinya hingga demikian. Kemudian meski dia bimbang jika itu tadinya
semua adalah ketidak sengajaan, posisi kakinya dia tempatkan dibawah,
dan dia sengaja menggerakkan pantatnya sedikit naik dan turun.
Menghasilkan hilangnya keseimbangan pada pantatnya, sehingga kini dia
bertumpu penuh pada penis Rick yang sedang tegak ber-ereksi, dan mulai
membelah bibir vaginanya.
Perjalanan pulang terasa lebih lambat
karena hujan dan berkabut. Mamanya menyesuaikan posisi pantatnya,
sehingga penisnya tepat berada diantara belahan selakang mamanya
penisnya kini menempel erat di vagina mamanya.
Sangat sulit dibayangkan, betapa sentakan-sentakan kecil akibat goyangan
truck itu terus-menerus membuat penisnya menggosok-gosok lembut belahan
vagina mamanya. Sesekali dia menyesuaikan diri dengan goncangan truck
sehingga penisnya menyodok lembut belahan vagina mamanya. Kadang-kadang
Rick takut ketahuan, bahwa dia dengan sengaja menodok-nyodokan penisnya
sendiri di vagina mamanya. Tetapi setelah beberapa saat, Rick menyadari
kalau mamanya juga sengaja menyesuaikan diri terhadap sodokan penisnya.
Pertama kalinya Rick takut kalau
gerakan-gerakan tidak wajarnya akan disadari oleh mamanya, tetapi dia
menyadari satu gerakan kecil mama yang mendorong pantatnya ke bawah.
Sesaat Rick merasa bersalah, tetapi dengan segera ia merasakan satu
dorongan kecil oleh mamanya. Ia menjawab dengan suatu daya dorong yang
kuat terhadap vaginanya. ternyata mamanya juga menanggapi sentakan itu,
dalam sekejab mereka sudah melakukan petting.
Beberapa kotak-kotak diantara tante
dengan dia dan mamanya mencegah tantenya mengetahui apa yang mereka
lakukan. Pinggul-pinggul mereka tetap memainkan irama yang sama.Rick
yang pertama kali menempatkan kedua tangan di pinggul mamanya, lalu
bergeser ke paha mamanya.
Terri menarik menarik nafas pendek,
tetapi dia tetap meneruskan menggesek-gesekkan vaginanya di penis Rick,
seakan-akan, tangannya sendiri yang sedang mengocok penis Rick. Rick
mulai pelan-pelan menarik tepian rok mamanya keatas. Ia berharap dapat
menyentuh celana dalam mamanya. Hampir saja Rick mencapai ejakulasi,
mereka telah sampai kembali di rumahnya. Terri kembali lagi berputar di
atas penis anaknya lalu turun dari truck, seperti tadi, entah sengaja
atau tidak, celana dalamnya kembali terkespos di depan Rick.
Rick mengikutinya keluar dari kabin, lalu mamanya meraih salah satu diantara kotak-kotak itu dan mengangsurkannya kepada Rick.
“Ini sayang, tolong letakkan ini di
dalam dapur. Senyum mamanya seakan memberi perlindungan agar penisnya
yang sedang ereksi tertutup oleh kotak itu.
“Terima kasih untuk semua bantuan kalian berdua,” Jean berkata sambil tertawa.
“Hey, tidak masalah kok, kita
menyukainya, sangat menyenangkan malah” Terri berkata. “Aku pikir Rick
juga sangat menyukai perjalanan tadi.”
“Yah, Tante Jean, aku benar-benar menyukai pergi ke luar, ke pertanian. Itu adalah kesenangan tersendiri, maksudku lain untuk membandingkan naik truck dan naik mobil. Bergoyang-goyang seperti wahana di Disney Land!”
“Yah, Tante Jean, aku benar-benar menyukai pergi ke luar, ke pertanian. Itu adalah kesenangan tersendiri, maksudku lain untuk membandingkan naik truck dan naik mobil. Bergoyang-goyang seperti wahana di Disney Land!”
“Jika benar kalau naik truck tadi
seperti yang ada di Disney Land,” mamanya berkata, “Aku akan senang ke
sana beberapa waktu yang lalu.
“Ah, mama tahu maksudku lah, seperti uji nyali seumur hidup” Rick berkata.
“Yup, mama setuju sekali” dia berkata. Terri tahu pasti, bahwa kenyataannya itu memang benar-benar menguji nyalinya.
Rick membawa kotak di dalam dan
meletakkannya di meja dapur, lalu memasuki ruang keluarga dan mengambil
remote. Ia memencet tombol dua kali dan suara keras MTV langsung
terdengar dari pesawat Televisinya. Ia memilih suatu kursi yang lurus,
karena ia mengetahui mamanya akan marah jika ia duduk di sofa dengan
celana pendek yang kotor. Terri mengikuti dia ke dalam ruangan. Dia
berhenti disebelah anaknya.
“Kamu tidak keberatan jika mama kembali duduk di pangkuan?”
“Tidak, ma. Seperti aku katakan tadi kepada tante Jean, perjalanan itu adalah ujian nyali seumur hidup.”
“Tidak, ma. Seperti aku katakan tadi kepada tante Jean, perjalanan itu adalah ujian nyali seumur hidup.”
“Dan berat badanku tidak mengganggu kan?”
“Mam, mama sungguh tidak berat, aku sanggup menahannya dan itu tidak berarti sama sekali bagiku.”
“Benarkah? berarti kamu tidak keberatan untuk sekali lagi memangku mama?”
Rick dengan cepat memandang padanya. “Aku… Aku tidak tahu…tapi sungguh tidak apa-apa.”
Terri terbelalak untuk sekejab. Ya
Tuhan, apa yang sedang saya yang lakukan. Ini adalah anakku. Jika aku
duduk dalam pangkuan nya, bisa menjadi tak terkendali. Tetapi hati
kecilnya meyakinkan kalau dia sudah cukup tua dan bisa mengendalikannya,
ini hanyalah gurauan antara mama dan anaknya. Matanya memandang Rick
sebentar lalu dia menempatkan posisi di depan dari Rick, dan duduk di
pangkuannya. Tetapi kaki-kakinya sekarang berada di sisi luar kaki Rick
dan lebih terbuka lebar. Rick tidak percaya bahwa mamanya baru saja
mengangkangi dirinya dan duduk dalam pangkuannya. dalam sekejab dia
langsung ereksi. Berhadapan langsung dengan vagina mamanya, hanya
dibatasi oleh secarik kain tipis celana dalam mamanya dan celananya
sendiri. Sebentar kemudian, mamanya kembali melakukan gerakan yang sama,
menekan-nekan penisnya, seperti di dalam truck tadi. Rick mendorong
dirinya ke belakang. Membuat berpura-pura kecil mendorong penisnya ke
vagina mamanya.
Mamanya kembali menggesek penis Rick dengan vaginanya. Sekarang mereka tidak berpura-pura lagi, mereka sedang melakukan petting. Rick meletakkan tangannya di paha mamanya. Mama hanya memandang dirinya tetapi tidak berkata apa-apa. Dia sedang terengah, karena sensasi yang ditimbulkan karena gesekan alat kelamin keduanya. Rick pelan-pelan mulai menyingkapkan rok mamanya menuju ke pangkal paha mamanya. Terri sedang berkonsentrasi pada penis anaknya yang keras menekan di bibir vaginanya.
Mamanya kembali menggesek penis Rick dengan vaginanya. Sekarang mereka tidak berpura-pura lagi, mereka sedang melakukan petting. Rick meletakkan tangannya di paha mamanya. Mama hanya memandang dirinya tetapi tidak berkata apa-apa. Dia sedang terengah, karena sensasi yang ditimbulkan karena gesekan alat kelamin keduanya. Rick pelan-pelan mulai menyingkapkan rok mamanya menuju ke pangkal paha mamanya. Terri sedang berkonsentrasi pada penis anaknya yang keras menekan di bibir vaginanya.
Akhirnya celana dalamnya terlihat, dan
pakaiannya disibakkan oleh Rick hingga pada pinggangnya. rick menurunkan
tangannya dan mengelus paha mamanya dengan jari-jarinya hingga hampir
menyentuh vagina mamanya. Terri membelalak, tetapi tidak berkata apapun.
Pelan-pelan tangan-tangannya dinaikkan, dan dia meneguk ludah ketika
mereka menjamah gundukan di celana dalamnya. Rick menggosok vagina
mamanya dan membuat cairan vagiannya belepotan hingga membasahi celana
dalam dan belahan paha mamanya. Jari-jarinya menelusuri ‘celah’ yang
terbentuk di celana dalam itu dan yang merupakan bibir vagina mamanya,
jarinya menelusur membelah ‘celah’ dari pangkal yang bawah hingga menuju
ke klitoris, yang secara langsung terlihat tembus pandang karena
kainnya yang basah.
Ia mempermainkan jari-jarinya di situ,
dan Terri mengerang. Rick melepaskan celana dalam mamanya dengan satu
tangan, ia menyelipkan lainnya di karet celana dalam yang di perut lalu
menarik kebawah melalaui vagina mamanya. Terri mengangkat sedikit
pantatnya ketika celana dalam melewati pantatnya dan terus meluncur
hingga kelututnya. Rick mengembalikan tangan-tangannya ke vagina
mamanya, Terri mengamati dengan perasaan kagum melihat putra nya
menyelinapkan jari-jarinya di celah bibir vaginanya, membukanya dan
pelan-pelan menyisipkan dua jari-jari nya ke dalam liang vaginanya.
Dengan segera Terri mengalami orgasme, dia mengerang hebat.
“Ya Tuhan, mama orgasme di jari-jarimu. Oh Tuhan, apa yang sudah kita lakukan?”
Rick tidak menantikan satu jawaban, ia
mengangkat pinggul mamanya, memaksanya sebelum mamanya sadar, Rick telah
melolosi celananya sendiri, membebaskan penisnya yang besar. Dengan
sedikit usaha, dia menarik keluar penisnya sendiri, dan tiba-tiba di
sana di bawah Terri, berdiri sepanjang 21 cm dari daging, berambut merah
dan berdenyut. Terri tidak menyadari semua tindakan yang dilakukan oleh
anaknya, dia masih belum lepas dari intensitas orgasmenya, dan hampir
tidak mampu berdiri, Rick memeganginya. Secara perlahan Rick menurunkan
pinggul mamanya. Ketika mamanya duduk Rick memposisikan penisnya secara
langsung liang basah vagina mamanya. Terri berpikir jari-jari anaknya
yang menguak liang vaginanya, tetapi semakin lama liang vaginanya
semakin melebar. Akhirnya Terri menyadari keadaan yang akan terjadi. Dia
berteriak mencegah, “Rick, jangan! Jangan dimasukkan!”
Rick melepaskan pegangan pada pinggul
mamanya. Dengan dilepaskan pegangan, maka secara otomatis pinggul
mamanya turun dan penis Rick perlahan-lahan memasuki liang vaginanya.
“Ohhhh, Ohh ya Tuhan. Rick, ohh Tuhan,
penismu sangat besar. Ohh kamu seharusnya tidak memasukkan penismu, aku
adalah mamamu.” Terri sudah benar-benar menduduki penis Rick sepenuhnya.
Vaginanya penuh sesak dipenuhi penis gemuk milik anaknya.
“Unhh,” Terri mengerang. Rick dengan
segera mengangkat pinggul mamanya sedikit lalu menjatuhkannya lagi di
penisnya. Menenggelamkan dalam-dalam penisnya di dalam liang vagina
mamanya. Lalu lagi; kembali, dan lagi begitu seterusnya.
Beberapa saat kemudian, Terri
menggerakkan dirinya sendiri mengikuti irama sodokan anaknya sendiri.
Beberapa sodokan kemudian, Terri mulai menggosok-gosok klitorisnya
sendiri.
“Ya Tuhan Ricky, kamu benar-benar perkasa.”
“Ya Tuhan Ricky, kamu benar-benar perkasa.”
“Mam, rasanya aku akan keluar, benar-benar akan keluar maaaa…..”
Terri meletakkan kepalanya dibahu Rick.
“Aku juga, sayang. Mama juga. Penismu membikin mama akan orgasme lagi.
Semprotkan di dalam vagina mama, sayang, keluarkan di dalam vagina
mamamu!”
“Ohhh, Mommmmmm.” penisnya benar-benar menyemburkan cairan kental di liang vagina mamanya.
Baca Juga > Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetangga Nikmat
“Yah….yah…begitu sayang….semprotkan di dalam vagina mamamu….! Penuhi vagina mamamu….!”
“Ya Tuhan, apa yang kalian lakukan?,” Jean menjerit. “Rick, kamu benar-benar menyetubuhi mamamu sendiri!”
Terri hanya memutar punggungnya,
sementara penis Ricky masih terbenam di vaginanya setelah mereka
mengalami orgasme yang hebat itu. Dia memutar kepalanya melihat asal
suara yang terdengar dari pintu dapur.
“Tidak benar-benar, Dik,” dia berkata. “Kita memang sedang bersetubuh, dan jika kamu berpikir kalau aku akan membiarkan penisnya keluar dari tubuhku hanya karena kamu memergoki kami, kamu salah! Kamu dapat menonton kami bersetubuh, lalu bermasturbasi dengan jari-jarimu atau kalau tidak suka, silahkan palingkan kepalamu ke arah lain!”
“Tidak benar-benar, Dik,” dia berkata. “Kita memang sedang bersetubuh, dan jika kamu berpikir kalau aku akan membiarkan penisnya keluar dari tubuhku hanya karena kamu memergoki kami, kamu salah! Kamu dapat menonton kami bersetubuh, lalu bermasturbasi dengan jari-jarimu atau kalau tidak suka, silahkan palingkan kepalamu ke arah lain!”
Terri memutar tubuhnya kembali
berhadapan dengan anaknya, Rick, lalu dia mencium dengan mesra bibir
anaknya itu, lidahnya meluncur masuk ke dalam mulut Rick. “Penismu masih
terasa keras sayang, Setubuhi mamamu lagi! Kita selesaikan masalah ini
nanti, setelah kamu menyetubuhi mamamu hingga lepas tulang belulangmu!
Kecuali jika tidak mau melakukan ini lagi?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar