Sekarang kita bahas cerita tentang Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetangga Nikmat
Kami saling menghormati satu sama lain,
meskipun beda usiaku dengan sang ibu hanya 5 tahun, dia 5 tahun lebih
tua dariku saat itu. Hingga terjadilah peristiwa itu, yang tak pernah
kusangka-sangka sebelumnya. Peristiwa yang akhirnya mengubah diriku 180
derajat.
Seperti pada sabtu sebelumnya, aku
bermaksud main ke rumahnya buat caturan. Kupamit pada istriku dan segera
bergegas ke rumahnya. Udara malam itu memang dingin sekali akibat hujan
lebat selama 2 jam yang terjadi sore tadi. Singkat kata aku sudah
berada di pintu rumahnya. Kuketuk pintunya, dan tak lama pintu itu
terbuka. Ternyata si ibu yang membukanya.
“Oh Ibu, ada Barinya bu?” tanyaku ramah.
“Nak Surya? oh Barinya lagi pergi tuh…” jawab si ibu sama ramahnya.
“Ke mana, Bu?”
“Ke pesta pernikahan teman SMUnya. Baru aja dia jalan…”
Baca Juga > Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Sendiri Terasa Nikmat
“Oh gitu ya?” sahutku. “Kalau gitu, saya pamit aja deh…”
“Oh, kenapa buru-buru, kan Nak Surya baru sampai?”
“Ah, nggak. Kalau Bari nggak ada, saya pamit aja deh…”
“Ah, jangan terburu-buru begitu. Temani Ibu ya?”
Walau agak heran dengan permintaannya,
aku akhirnya menurut juga. Kuikuti dia masuk. Kamipun tak lama asyik
berbincang-bincang di ruang tamunya. Hingga akhirnya si ibu menawariku
kopi.
“Oh iya, Nak. Keasyikan ngobrol jadi lupa nawari minum. Sebentar saya siapkan dulu ya…”
“Ah, Ibu. Nggak usah repot-repot…”
“Ah, nggak kok. Masa repot?” kata si ibu sambil tersenyum ramah. Setelah itu, dia segera beranjak ke dapur.
Sambil menunggu, kuambil koran terbitan
hari ini yang tergeletak di meja tamu lalu kubaca-baca. Sedang asyik
kubaca koran itu, tiba-tiba si ibu memanggil dari dapur.
“Nak… Nak, bisa saya minta tolong?”
“Oh, ada apa, Bu?”
Cerita Sex Tetangga – Spontan aku segera
beranjak dari sofa itu dan langsung menghampirinya. Ternyata kompor gas
si ibu agak macet dan dia memintaku membetulkannya. Pas sedang
membetulkannya, tak sengaja aku melihat ke arah gundukan payudara si
ibu.
Saat itu si ibu sedang membungkuk
memperhatikanku yang sedang sibuk mengutak-atik kompor gasnya yang
macet. Apalagi si ibu hanya mengenakan daster yang belahan dadanya agak
rendah. Aku langsung terpana melihatnya.
Selain besar, payudaranya juga tampak
ranum dan kenyal. Tak kusangka perempuan ini masih memiliki payudara
seindah itu di usianya yang tak muda lagi. Pemandangan indah itu membuat
Kontolku mulai tegak membesar dari balik celana jeans yang kukenakan
tanpa kusadari. Aku begitu terangsang melihat keindahan payudara si ibu.
Si ibu yang semula perhatiannya ke
pekerjaanku, tak urung kaget juga melihat perubahan ukuran Kontolku.
Tapi anehnya, dia tak juga merubah posisinya. Sepertinya dia sih tahu
aku terangsang dengan kemolekan payudaranya tapi dia tampak cuek saja,
pura-pura tak tahu.
Cerita Sex Tetangga – Akhirnya setelah
berusaha sekuat tenaga mengendalikan malu sekaligus mengendalikan
Kontolku supaya tak semakin membesar ukurannya, selesai juga masalah
kompor itu.
“Wah, Nak Surya hebat!” pujinya di sampingku.
“Ah, nggak masalah… cuma masalah kecil kok Bu” sahutku.
“Kalau gitu ibu bisa minta tolong lagi?” katanya sambil menatapku nakal dan tersenyum genit.
Walau aku sudah menduga apa yang akan
dia minta itu, tak urung hatiku berdebar-debar juga menanti
pertanyaannya. Apalagi kulihat dia semakin mendekatkan dirinya ke
tubuhku.
“A.. aa… pa Bu?” lidahku mendadak kelu, menyadari betapa dekat wajahnya denganku saat ini.
Sambil mendesah, si ibu berkata parau, “Ibu mau kamu cium ibu…”
Belum sempat menyahut, dia langsung
berjinjit, memeluk leherku lalu mencium bibirku. Sejenak aku terkesiap,
namun tak lama kemudian kami sudah asyik berciuman di dapur itu. Hilang
sudah akal sehatku setelah bibirku bersentuhan dengan bibirnya yang
tipis dan indah itu.
Sambil asyik berciuman, diraihnya tangan
kananku untuk meremasi payudaranya di sebelah kanan, sedangkan
diarahkannya tangan kiriku ke pantatnya. Tangankupun langsung bergerak
terampil. Keduanya langsung bergerak nakal menjalari payudara dan
pantatnya yang ranum dan montok itu.
Si ibu tampak melenguh-lenguh merasakan
nakalnya tanganku meremasi payudara dan jari-jariku menyusuri belahan
pantatnya. Di lain pihak, tangan si ibu aktif meremasi Kontolku dari
luar celanaku, membuat juniorku itu semakin meradang saja ukurannya.
Cerita Sex Tetangga – Satu tangannya dia
julurkan ke dadaku untuk meremasi puting susuku yang tercetak jelas
dari balik kemeja kaus ketat yang kukenakan ini. Ketika nafsu kami
semakin memuncak, dituntunnya aku ke ruang keluarganya. Di sana dengan
serempak, kami saling melucuti pakaian masing-masing, sehingga tak lama
kamipun sudah bugil.
Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya
yang bugil itu. Luar biasa! Usia boleh kepala 4, tapi bodinya tak kalah
dengan bodi para perempuan yang lebih muda. Tanda-tanda ketuaan memang
tak bisa ditutupi, tapi secara garis besar, dia masih sangat menggiurkan
bagi para lelaki mana saja yang menatapnya.
Apalagi kalau sudah bugil begini.
Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum dan mengkal. Tak tampak
tanda-tanda melorot seperti payudara para wanita seusianya. Perutnya
rata, nyaris tak ada lemaknya. Pinggangnya bundar, pinggulnya montok.
Kaki dan betisnya tampak mulus dan kencang. Mungkin si ibu suka olahraga
juga nih, makanya bodinya begitu terawat dan indah.
Di lain pihak, si ibu tampak tak kalah
kagumnya melihatku telanjang. Maklumlah, hobi olahragaku yang sudah
kutekuni sejak SD, membuat fisikku menjadi sangat bugar. Otot-otot kekar
nan liat tampak bersembulan di sekujur tubuhku. Membuat banyak wanita
sering kelimpungan kalau melihatku telanjang.
“Tubuh Nak Surya keren banget deh… Ibu
suka sama lelaki macho kayak Nak Surya ini…” kata si ibu smabil
menatapku penuh nafsu. Dia mendekatiku lalu memelukku lagi. Kedua
tangannya bergerak liar, meraba-raba bukit dada dan perut simetrisku,
lalu bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat kemudian, kami kembali
asyik berciuman liar dan saling meremas apa yang bisa kami remas.
Hanya sebentar kami melakukan itu.
Berikutnya, kami saling membaringkan diri di atas karpet tebal di
ruangan itu. Kami seakan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Kami membentuk posisi 69 dan tak lama
kami sudah asyik saling menjilati kemaluan lawan mainnya. Si ibu tampak
bersemangat mengulum kemaluanku sambil asyik mengocoknya. Sesekali dia
ikut menjilat dan meremasi kantung spermaku.
Rasanya sangat dahsyat kulumannya.
Bahkan kuluman istriku tidak sedahsyat kulumannya. Tampaknya si ibu ini
benar-benar sudah lama tidak disentuh lelaki, hingga kulumannya tampak
begitu ganas.
Cerita Sex Tetangga – Di bawah sana,
lidah dan jari-jariku tak kalah aktifnya dengan tangan si ibu. Lidahku
bergerak naik-turun sambil menjilati bibir kemaluannya, labia mayoranya
dan semua yang ada di sekitarnya. Tangan kiriku asyik meremasi
bokongnya, sedangkan jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang
memeknya.
Kami terus saling merangsang sambil
mendesis-desis penuh kenikmatan. Kami saling mencium, menjilat, meremas,
dan menggigit dengan rakusnya. Sampai akhirnya kami sendiripun merasa
tidak tahan. Tanpa ada aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi.
Si ibu ambil posisi di bawah, sedangkan
aku bergerak menindih di atas tubuh moleknya. Sambil tersenyum mesum,
dia buka selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang surganya yang
sangat indah nan menggiurkan itu. Membuat jakunku naik-turun berulang
kali. Tak sabar segera kutuntun Kontolku ke lubang memeknya.
Kugesek-gesekkan sejenak kepala Kontolku di bibir memeknya, sebelum akhirnya kudorong pelan.
“Ssleebb… ssleebbb… bblessshhh…” sedikit
demi sedikit Kontolku tertelan liang surganya, menimbulkan sensasi
nikmat yang susah digambarkan rasanya. Si ibu sendiri tampak
meringis-ringis nikmat merasakan sodokan kemaluanku yang hangat dan
keras ini memasuki liang surganya.
Cerita Sex Tetangga – Memek si ibu
kurasakan masih sempit dan legit. Tidak kalah dengan memek para gadis.
Tampaknya si ibu sangat pintar dalam menjaga kemaluannya itu. Membuat
batang Kontolku yang ukurannya king size itu tampak agak kesulitan
menembusnya.
Namun dengan rangsangan terus menerus
dariku di titik-titik erotisnya, akhirnya memek si ibu menyerah juga.
Lorong yang hangat itu terasa semakin basah seiring meluapnya cairan
pelumasnya, akibat rangsangan lidah dan tanganku di payudaranya.
Kontolku terus melaju hingga sampai di
bagian terdalam liang surganya. Lalu mulai kupompa dia. Aku bergerak
dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku bergerak maju-mundur
mengebor memeknya. Semakin lama gerak pantatku semakin kupercepat.
Membuat jeritan erotis si ibu semakin keras terdengar. Membuatku semakin
bersemangat dalam menjajah lubang kemaluannya.
Keringat mulai mengalir deras membasahi
tubuh bugil kami. Si ibu tampak menjerit-jerit keenakan dipompa
senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. Tak jarang
tangan-tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, membuat
sedikit pedih di kulitnya karena kukunya yang agak panjang itu.
Aku sendiri tak mau kalah. Sambil terus
memompa Kontolku dalam-dalam, aku asyik mencumbui bibirnya yang seksi.
Aku juga gigit-gigit pelan lehernya yang mulus kulitnya itu. Sesekali
aku menyusui sepasang payudaranya yang menggiurkan itu secara
bergantian.
Pantat dan pinggul si ibu tampak
bergoyang-goyang liar menyambut sodokan Kontolku, membuatku nyaris gila
karena begitu nikmat pengaruhnya di batang Kontolku.
Sekitar 15 menit kemudian si ibu keluar.
Dia semakin erat memeluk tubuh atletisku yang basah kuyup oleh keringat
kami berdua. Kubiarkan dia beristirahat sejenak setelah orgasmenya itu.
Kemudian kembali kuserang dia.
Cerita Sex Tetangga – Kucoba bangkitkan
gairahnya lagi dengan meremasi setiap jengkal titik erotisnya. Tak lama
kami sudah asyik berciuman dengan liarnya sambil saling meremas dan
meraba. Tak butuh lama untuk membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang
liar berhasil membuatnya panas kembali. Ketika aku hendak menggaulinya
lagi dengan posisi serupa, dia menggeleng.
Dia berdiri lalu memintaku untuk
bercinta lagi di posisi lain. Aku tersenyum mendengar permintaannya itu.
Lalu segera kubopong dia ke atas sofa di ruang keluarganya. Di sana
kami masih sempat bergelut sebentar sebelum dia bergerak lagi.
Dia naik ke atas pangkuanku
membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke
arah memeknya yang sudah mulai basah kembali, lalu… “blesshhhh….” masuk
sudah seluruh batang Kontolku ditelan memeknya.
Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat
yang kami rasakan terasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini
begitu menikmati pijatan otot-otot memeknya si ibu. Di lain pihak si ibu
tak henti-hentinya mendesis kenikmatan.
Kepalanya tampak bergoyang-goyang liar
merasakan pompaan Kontolku. Kepala kemaluanku yang besar ini rupanya
berhasil sampai di mulut rahimnya, dan memberikan kenikmatan tak
terhingga baginya.
Turun-naik, keluar-masuk, memompa dan
dipompa, menggoyang dan digoyang. Semakin lama semakin liar dan cepat.
Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi payudaranya yang montok itu
dari belakang. Seperti tadi, sekitar 15 menit kupompa memeknya, dia
keluar lagi untuk yang kedua kalinya.
Sebelum aku keluar, kami sempat bercinta
dalam 2 posisi lagi. Kami melakukannya dalam gaya berhadapan dan gaya
anjing di sofa itu. Aku berhasil membuatnya keluar sebanyak 2 kali.
Masing-masing dalam setiap gaya persetubuhan yang kami lakukan.
10 menit kemudian, setelah lebih dari
sejam kami bercinta, jebol juga pertahananku. Kutarik Kontolku keluar
dari jepitan memeknya semenit sebelum aku sampai di puncak. Lalu
kusemburkan spermaku berkali-kali ke wajah dan payudara si ibu.
Spermaku yang kental dan banyak itu
membasahi wajah, leher, payudara dan rambutnya. Dikocoknya batangku,
seolah-olah dia tak puas dengan seluruh sperma yang kutumpahkan tadi.
Setelahnya, dia raih sperma-sperma itu untuk ditelannya hingga habis.
Sisanya dia balurkan ke dada dan kedua puting susuku, untuk dia jilati
seperti seorang anak menjilati sisa-sisa es krimnya. Membuatku
meringis-ringis kegelian.
Puas bercinta, kami sama terkapar di
atas sofa. Kami bercanda sambil sesekali berciuman dan saling meremas.
Sesudahnya aku mandi di rumahnya untuk membersihkan tubuhku dari
sisa-sisa pergumulan dahsyat tadi, agar tidak ketahuan istriku. Selesai
mandi, si ibu membuatkanku teh manis hangat dengan cemilan ringan.
Kamipun berbincang-bincang sejenak seperti tidak ada terjadi apa-apa di
antara kami.
Cerita Sex Tetangga – Begitu kudapannya
habis dan aku hendak pamit, si ibu buru-buru mencekal lenganku. Sambil
menatapku genit, dia berpesan aku lebih sering-sering mampir ke
rumahnya. Aku hanya tersenyum saja mendengar permintaannya itu. Dia lalu
mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia juga sempat meremas
kemaluanku dari balik celana, sebelum dia melepasku di teras rumahnya.
Baca Juga > Cerita Sex Lubang Kontrakan
Dalam perjalanan ke rumah, aku
berkali-kali menghembuskan nafas panjang. Aku tak pernah menyangka
akhirnya aku berselingkuh juga. Dengan wanita yang tak kusangka-sangka
pula. Tetangga sekaligus ibu sahabat baikku selama ini.
Sebelumnya tak pernah sekalipun aku
mengkhianati istriku selama 15 tahun pernikahan kami. Banyak wanita di
luar sana yang begitu menarik, namun tak sedetikpun aku tertarik untuk
berselingkuh dengan mereka. Apalagi istriku juga termasuk wanita yang
pandai memuaskanku di atas ranjang.
Kali ini semuanya terasa berbeda.
Walaupun aku sangat menyesal telah mengkhianati istriku, aku tak bisa
membohongi diriku sendiri kalau perselingkuhan itu ternyata nikmat juga.
Sangat nikmat malah. Ibarat kalau selama ini kita hanya makan ‘opor’ di
rumah tangga kita, selingkuh berarti kita makan ‘opor’ di luar sana,
tetapi dengan variasi, rasa dan sensasi yang berbeda.
Begitu aku sampai di depan pagar rumahku
sendiri, sesungging senyum tiba-tiba muncul di sudut bibirku. Aku
merasa yakin, bahwa perselingkuhan ini bukanlah yang pertama dan
terakhir kalinya terjadi dalam hidupku.
Terimakasi bagi kaum lendir yang sudah baca dan kaum sange semonga bermanfaat bagi kehidupan sehari2...
CAYOOOO GANBATEEEEE.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar