Cerita Sex Aku Digilir Oleh Orang Yang Tak kukenal
Lalu aku menyerahkan disket itu kepada
temenku (ketua kelompok) untuk diserahkan kepada guruku besoknya. Lalu
setelah pulang, aku dan temenku berpencar, karena rumahku dekat, maka
aku memilih untuk mengambil jalan pintas sebab aku jalan kaki.
Baca Juga > Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Sendiri Terasa Nikmat
Pada saat aku melewati gang yang gelap,
maka aku sepertinya dibius oleh seseorang. Setelah aku sadar, aku sudah
berada di tempat tidur dan aku tidak tahu dimana aku sekarang. Yang
kutahu sekarang aku berada dengan 3 orang laki-laki.
Laki-laki itu membawa kamera dan
handycam. Pada saat itu aku nggak tahu aku mau diapakan, dan kepalaku
masih sangat pusing dan tubuhku lemas sekali. Lalu salah satu laki-laki
itu mendatangiku dan melepas bajunya sampai telanjang bulat.
Saat itu pula aku sadar kalau aku mau
diperkosa. Lalu laki-laki itu ganti melucuti pakaianku satu persatu,
sampe pada saat mau melepas BH dan CD-ku aku berusaha untuk melawan
tetapi aku tidak bisa karena kepalaku masih sangat pusing dan tubuhku
masih lemas.
Lalu akhirnya pria itu berhasil melepas
semua pakaian yang ada di tubuhku, dan akhirnya aku telanjang bulat. Dia
lalu mulai meraba-raba seluruh lekuk tubuhku, aku melihat penisnya yang
mulai membesar dan menegang, lalu penisnya digesek-gesekkan ke kaki,
perut dan payudaraku.
Entah kenapa tubuhku merasa geli dan
payudaraku merasa mengeras. Setelah puas meraba-raba tubuhku yang
telanjang bulat, lalu dia mulai memasang semacam alat. Dia berkata
kepada temannya, “ambilkan aku alat kondom.”
Dan ternyata aku baru sadar bahwa
tujuannya berikutnya adalah di vaginaku. Dan aku baru sadar pula bahwa
sejak tadi aku telah direkam oleh HandyCam dan oleh kamera foto. Lalu
orang itu memasang alat kontrasepsi tersebut ke penisnya yang tegang.
Dan seketika itu juga vaginaku dimasuki oleh penisnya bagaikan pesawat
roket yang meluncur ke lubang kecil.
Pada saat pertama kali penisnya masuk ke
vaginaku, vaginaku terasa sakit, tetapi setelah beberapa menit berlalu
vaginaku terasa nikmat dan geli, orang itu memompa terus penisnya ke
vaginaku, dan akhirnya vaginaku mengeluarkan cairan putih kental, dan
sedikit darah, aku tahu mungkin vaginaku sudah berlubang karena
dimasukki oleh roket yang ditembakkannya padaku. Seketika itu juga
badanku terasa lebih lemas, dan baru pertama kalinya dalam hidupku ada
perasaan yang bercampur aduk semacam ini.
Aku semakin meronta dan mendesah, “ahhh…
ahhh… ahhh.,” tetapi dia belum puas dan terus menciumiku dan
meraba-raba payudaraku yang mengeras. Setelah beberapa menit berlalu aku
sampai tidak bisa apa-apa karena tubuhku sudah tidak bisa digerakkan
karena terlalu lemasnya.
Setelah sekitar satu jam dia meniduriku,
dia kelihatannya sudah puas dan memberi aku waktu untuk bernafas. Dia
memberiku istirahat selama kurang lebih dua jam, setelah sadar aku
melihat pria yang satunya lagi membuka bajunya sampai telanjang bulat.
Aku takut sekali jangan-jangan mereka bertiga akan memperkosaku
bergantian.
Dan ketakutanku ini menjadi kenyataan,
pria yang kedua itu kembali meniduriku dan meraba-raba tubuhku dari
ujung rambut sampai ujung kaki. Dia juga membawa bulu sulak, dan
mengesek-gesekkan bulu itu ke kakiku dan setelah itu ke payudaraku dan
setelah itu baru ke vaginaku. Aku merasa geli luar biasa di dalam
hidupku.
Setelah puas bermain-main dengan
tubuhku, maka ia mulai memasukkan roketnya ke dalam vaginaku, dan ini
roket dari jenis yang ke 2 yang masuk ke dalam vaginaku. Setelah itu,
dia memompa dengan sekuat tenaga sampai keluar cairan lagi dan tubuhku
kembali lemas, dia meniduriku selama kurang lebih satu jam dengan posisi
tubuh tengkurap.
Setelah itu aku diberi waktu istirahat
kembali kurang lebih 1 jam. Setelah ini aku berfikir bahwa orang ketiga
ini akan memperkosaku seperti yang lainnya, dan aku akan pasrah. Dan
benar, dia kemudian memompa penis yang sudah dilengkapi dengan alat
kontrasepsi.
Tetapi orang ini liar sekali. Dia ini
lain dari kedua temannya yang membuat aku nikmat. Dia ini memompa
penisnya dengan liar dan dengan sekuat tenaga, dia mengabaikan rontaanku
dan desahanku yang semakin keras suaranya. Dia menikmati tubuhku selama
kurang lebih 2 jam. Dan entah rasanya ini apa, tetapi aku sangat
mengantuk atau aku sedang pingsan aku tidak tahu.
Setelah aku bangun, kamar ini dalam
keadaan kosong, dan aku melihat tubuhku sendiri yang masih dalam keadaan
telanjang bulat dan dengan penuh cairan-cairan kental. Lalu aku berniat
bangun dari tempat tidur itu, tetapi aku mengalami kesulitan karena
tubuhku masih lemas karena telah diperkosa oleh 3 orang secara
bergantian.
Tetapi aku berusaha kembali dengan
sekuat tenagaku untuk bangun, dan aku mencari pakaian seragamku yang
kupakai tadi malam. Tetapi seragam itu sudah tidak ada. Lalu aku
berjalan ke pintu keluar, dan aku terkejut karena rumah ini begitu
besar. Dengan tubuh yang telanjang maka aku menuju ke suatu ruangan,
mungkin ini adalah ruang tamu, dan aku mendengar seseorang telah
menelepon seseorang.
Katanya, “ya, aku telah menikmati tubuh
gadis itu, kalau kamu tidak percaya aku dapat memperlihatkan rekaman
kejadian yang nikmat semalam kepada kamu, dia lumayan cantik dan rasanya
nikmat sekali, tubuhnya putih sekali, lebih putih di luar dugaanku
kalau kamu mau mencoba, kamu boleh datang ke rumahku. Apa? Minggu depan?
Tidak usah kuatir itu bisa diatur. Sekarang kamu kalah dan aku beri
waktu sampai nanti sore untuk membeNisan uangnya kepadaku.
Aku baru sadar bahwa aku adalah barang
taruhan, dan jika dia berhasil menikmati tubuhku maka dia menang. Lalu
aku memberanikan diri untuk mengintip ruangan itu dan aku melihat
pakaianku di dekatnya.
Maka aku menemuinya dan memintanya,
tetapi dia berkata, “baik ini ambil pakaianmu, tetapi CD, kaos dalam,
dan BH mu aku bawa untuk kenang-kenangan. Jangan mencoba untuk
melaporkan kejadian ini ke polisi, kalau kamu tidak ingin semua temanmu
tahu akan hal ini. Kalau kamu kusuruh datang ke sini, maka kamu harus
datang, jika kamu menolak, maka aku akan menyebarkan rekaman dan
foto-foto itu kepada seluruh teman-temanmu. Aku sudah membuat surat
palsu bahwa kamu tidak masuk ke sekolah hari ini karena sedang sakit.
Setiap jam istirahat pertama kamu harus menemui aku di kelasku, di 3 IPA
2, dan kamu setiap sekolah jangan memakai CD dan BH, terutama pada saat
olahraga. Kalau kamu tidak menaati peraturan ini, kamu akan kukimkan ke
tempat pelacuran selama semalam.”
Aku menyetujuinya, dan setelah itu dia
membeNisan pakaianku. Aku merasa deg-degan dan payudaraku kembali
mengeras karena aku telanjang bulat di depan seorang laki-laki. Lalu aku
memakai pakaian OSIS, dan rasanya aneh sekali, rasanya seperti tidak
memakai pakaian sebab payudaraku masih agak terlihat transparan, dan aku
tidak memakai CD. Setelah itu aku pulang dengan taksi, dan aku berusaha
menutupi payudaraku yang besar dengan lengan tanganku supaya tidak
dilihat oleh supir taksi itu. Tetapi payudaraku masih terasa keras dan
tegang sehingga putingnya masih dapat terlihat walaupun transparan.
Aku sampai di rumah sekitar jam 10-an,
dan aku tahu bahwa ayah dan ibuku sedang kerja dan tidak ada di rumah.
Lalu pembantuku membukakan pintu, tetapi aku masih berusaha menutupi
payudaraku agar tidak terlihat.
Setelah masuk ke dalam rumah, maka aku
langsung ke kamar, lalu mandi dan ganti baju. Aku berusaha mencari
alasan jika ditanya oleh ayahku mengapa aku kemarin tidak pulang.
Akhirnya aku mendapatkan alasan yang tepat. Aku kan sering pergi ke
rumah saudaraku di dekat sekolahku dan kadang-kadang tanpa izin terlebih
dulu.
Lalu aku tidur sampai sore, dan ayahku
pulang, lalu aku bilang kepada ayahku bahwa aku kemarin tidak pulang ke
rumah karena sudah terlalu malam dan aku menginap ke rumah saudara.
Setelah besoknya aku sekolah maka sesuai persetujuan, aku tidak memakai
BH dan CD untuk ke sekolah, dan aku hanya memakai kaos dalam dan seragam
pramuka.
Sesampai di sekolah aku merasa asing dan
malu, jangan-jangan ada yang tahu kalau aku diperkosa. Tetapi aku
berusaha PD, dan tidak memikirkan kejadian itu, tetapi aku tidak bisa,
bahkan di dalam pelajaran pun aku tetap memikirkan kejadian semalam.
Setelah istirahat pertama, maka aku
mencari kelas 3 IPA 2, dan aku tahu bahwa mereka bertiga adalah teman
sekelas. Lalu mereka pura-pura baik padaku, dan akhirnya aku tahu
nama-nama mereka satu per satu.
Yang memperkosaku pertama kali bernama
Mike, yang kedua bernama Rick, yang ketiga bernama Toni. Lalu Mike
memperkenalkan aku kepada teman-teman sekelasnya seolah-olah aku ini
adalah pacarnya. Mereka lalu mengatakan bahwa mereka mengincar aku sejak
lama, dan sejak aku bertugas sebagai pengibar bendera, maka mereka
melihat ada murid baru yang cantik dan bodynya bangkok, dengan payudara
yang besar pula untuk gadis seumuranku.
Lalu setelah ia tahu bahwa aku akan
pulang malam pada saat itu, maka mereka merencanakan niat itu. Lalu aku
dipaksa duduk di sebelahnya dan memasukkan tangannya ke dalam rokku
untuk memastikan bahwa aku tidak memakai CD.
Ternyata tidak cuma itu saja, dia
terus-terusan meraba-raba Vaginaku sehingga terasa geli dan akhirnya
payudaraku mengeras lagi. Lalu Mike membuat jadwal aku harus disuruh ke
rumahnya hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Kalau Selasa untuk Rick, kalau
Kamis untuk Toni, dan kalau Sabtu untuk Mike. Dan Mike bilang kalau
besok Sabtu aku akan dijemput, pacaran dulu baru buka-bukaan.
Aku tahu bahwa mereka itu cuma ingin
menikmati tubuhku dan nggak akan membuat telanjang. Pada saat
berhubungan bersama Mike aku terkejut mengapa Mike nggak pake kondom?
Lalu aku sangat takut kalau aku bakal hamil, dan ternyata Mike memompa
penisnya di bawah payudaraku, di atasnya perut, dan tubuhku penuh dengan
cairan lengket.
Lalu Mike mengambil kondomnya dan
memasangnya, lalu memompanya di dalam Vaginaku sampai pagi. Aku juga
merasa hubungan itu hubungan yang nikmat dan enak, membuat tubuh terasa
geli. Dan aku sekarang tahu banyak dari pengalaman sex bersama mereka.
Dan aku diajari bermacam-macam gaya, seperti gaya 69.
Setelah nanti keluar cairan pasti tubuh
ini akan lemas sedikit, tetapi akan merasa nikmat. Pernah juga aku
diolok-olok sama teman sekelas gara-gara aku nggak pake BH saat
olahraga. Pada saat itu olahraga sedang latihan lari, dan temanku
melihat dan memperhatikan bahwa payudaraku terlihat bergoyang kencang
sekali dan terlihat besar.
Maka mereka bertanya kepadaku, “Nis, kamu nggak pake BH ya?”
Aku berbohong dan menjawab, “pake koq.”
Aku berbohong dan menjawab, “pake koq.”
Karena teman-temanku banyak yang nakal,
setelah gurunya pergi lalu mereka bersama-sama memegangi tubuhku dan
lainnya membuka bajuku untuk membuktikan bahwa aku nggak pake BH. Lalu
kaos olahragaku dibuka dan mereka melihat bahwa aku benar-benar tidak
pake BH.
Lalu teman-teman pada mengejekku dan
menertawakanku. Lalu aku cepat-cepat menutupi payudaraku dan dalam
pikiranku adalah menunggu mereka pergi dulu baru memakai kaos lagi.
Tetapi si Nisa tidak puas dan dia
menghasut teman-teman begini katanya, “jangan-jangan dia juga nggak pake
CD, kita lepas celananya aja yuk.”
Lalu mereka kembali memegangi tubuhku
dan melempar kaos yang sedang kupegang ke lapangan, dan si Nisa langsung
melepas celanaku dan melempar celanaku ke tengah lapangan. Pada saat
itu aku merasa malu yang luar biasa selama hidupku.
Aku pada saat itu telanjang bulat di
hadapan teman-teman sekelasku. Dan mereka pada tertawa, mereka malah
menggodaku dengan membawa lari kaos dan celanaku. Dan aku mengejar
mereka dengan tubuh tanpa busana di lapangan basket sekolahku.
Baca Juga > Cerita Sex Lubang Kontrakan
Lalu rasanya aku hampir menangis. Dan
setelah puas menggoda aku, maka si Dewi mengembalikan baju dan celana
kepadaku. Ini pengalaman pertamaku lari bugil di lapangan dan dilihat
banyak orang. Aku malu sekali, karena vaginaku sudah berbulu dan
payudaraku menjadi besar karena telanjang di hadapan orang banyak.
Lalu teman-temanku mengejekku bahwa
payudaraku besar sekali untuk gadis yang baru berusia 16 tahun. Yang
menjadi beban mentalku yang lain adalah aku seringkali digoda oleh
teman-temanku dan menyuruh aku menari telanjang di depan kelas jika guru
tidak ada atau pada saat pelajaran kosong.
Dan kalau aku tidak mau maka mereka
menjadi liar, mereka mengunci pintu keluar kelas, dan menyuruh satu
orang untuk mengawasi jika ada guru yang datang, lalu mereka
menggendongku, melepas semua pakaianku sampai telanjang bulat, dan
mengikatku di atas meja, dan bukan cuma laki-laki yang mengerumuniku
tetapi juga banyak juga yang perempuan, mereka semuanya mempermainkan
tubuhku, menggerayangi semua tubuhku dari ujung rambut sampai telapak
kaki. Mereka mencubiti aku bagaikan barang dagangan. Ada pula yang
mempermainkan payudaraku bagaikan susu sapi. Bahkan ada yang membawa
gunting untuk menggunting bulu-bulu vaginaku. Tubuhku terasa geli sekali
dan merasa bahwa aku ini hanyalah seperti barang dagangan yang
dipertontonkan orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar